Rampung Tahun Depan, Bendungan Keureuto Mampu Kendalikan Banjir di Aceh Utara
Rampung Tahun Depan, Bendungan Keureuto Mampu Kendalikan Banjir dan Penuhi Kebutuhan Air di Aceh Utara

Kamis, 02 Jun 2022 | 10:21:54 WIB - Oleh Administrator


Jakarta, pu.go.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan percepatan pembangunan Bendungan Keureuto yang yang termasuk dalam salah satu Proyek Strategis Nasional (PNS). Bendungan yang berada di Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara tersebut saat ini telah mencapai progress fisik sebesar 65,63%.

Hal tersebut menandakan tak lama lagi Bendungan Keureuto dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat setempat. Bendungan Keureuto memiliki fungsi utama yaitu untuk menampung air dari sungai Krueng Keureuto. Sementara itu menurut Menteri PUPR Dr. Ir. M. Basuki Hadimuljono, M.Sc penyebab utama banjir di Kota Lhoksukon dan sekitarnya adalah meluapnya sungai Krueng Keureuto di Kabupaten Aceh Utara. 

“Sungai Krueng Keureuto tergolong dalam tipe cabang kipas dengan beberapa anak sungai. Terdapat 6 (enam) anak sungai yang memberikan kontribusi aliran ke dalam alur Krueng Keureuto, sehingga menyebabkan puncak banjir yang tinggi di daerah hilir,” kata PUPR Dr. Ir. M. Basuki Hadimuljono, M.Sc.

Dengan kapasitas tampung 215,94 juta/m3, Bendungan Keureuto juga dirancang untuk memiliki tampungan khusus banjir sekitar 30,39 juta m3 atau sebesar 501,49 m3/detik, sehingga mampu mengurangi debit banjir sampai dengan periode ulang 50 tahun di kawasan Aceh Utara. 

Bendungan Keureuto juga akan difungsikan untuk menyediakan air irigasi yang mampu mengairi lahan seluas 9.430 hektar yang terdiri dari intensifikasi Daerah Irigasi (DI) Alue Ubay seluas 2.743 hektar dan ekstensifikasi DI Pasee Kanan Seluas 6.677 hektar.

Menurut Kepala Balai Wilayah SUngai Sumatera I, Heru Setiawan Bendungan Keureuto akan menyediakan air baku dengan kapasitas 0,5m3 per detik, dam dimanfaatkan juga sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan kapasitas 6,34 MW, sehingga secara umum Bendungan Keureuto merupakan bendungan multifungsi yang dapat bermanfaat bagi masyarakat Aceh Utara.

Bendungan Keureuto merupakan salah satu bendungan terbesar di Sumatera yang dibangun oleh Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera 1 Ditjen Sumber Daya AIr sebagai upaya mewujudkan ketahanan air dan kedaulatan pangan di Provinsi Aceh.

Pembangunan bendungan yang dibangun sejak tahun 2015 dengan biaya APBN sebesar Rp 2,68 triliun ini dilaksanakan secara bertahap melalui empat paket. Melalui kontraktor, PT. Brantas Abipraya (Persero)-PT. Pelita Nusa Perkasa (KSO) untuk paket 1, PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk untuk paket 2, PT. Hutama Karya-Perapen untuk paket 3, dan Abipraya – Indra – Nusa, KSO untuk Paket Penyelesaian. 

Pemerintah melalui Kementerian PUPR berkomitmen menyelesaikan pembangunan 61 bendungan pada periode 2014 - 2024, dimana hingga 2021 telah selesai 29 bendungan dan sisanya 32 bendungan dalam masa konstruksi (ongoing). Dari 61 bendungan tersebut, sebanyak 52 bendungan dengan total kapasitas tampung 3.734,09 juta m3 memiliki potensi pemanfaatan untuk layanan irigasi tersebar di 71 Daerah Irigasi (DI) yang terdiri dari 16 DI bersumber dari bendungan selesai dan 55 DI dari bendungan on going. 

Diharapkan dengan adanya pembangunan bendungan yang diikuti dengan irigasi premium dapat meningkatkan produktivitas sektor pertanian di Indonesia.