Jakarta, Okezone.com – Dalam menjaga ketersediaan air dan program ketahanan pangan di Nusa Tenggara Timur (NTT), Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana membangun Bendungan Kolhua di Kota Kupang. Menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Dr.Ir.M. Basuki Hadimuljono, M.Sc pembangunan bendungan ini bertujuan untuk menjaga ketersedian bahan baku air dikarenakan di Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki curah hujan yang rendah. Beliau juga berharap pembangunan bendungan ini harus diikuti dengan pembangunan jaringan irigasi agar distribusi air dapat dipastikan mengalir sampai sawah milik petani.
Pembangunan Bendungan Kolhua berada di Kelurahan Kolhua Kecamatan Maulafa. Pembangunan bendungan membutuhkan lahan seluas 118.86 hektare. Pembangunan Bendungan Kolhua didesain dengan tipe Uruguan Zonal Inti Tegak dengan tinggi 44 meter dan lebar 10 meter. Bendungan ini diperkirakan dapat menampung 6,646 juta m3 air dengan luas genangan 69,76 hektare untuk mendukung kebutuhan air baku di Kota Kupang sebesar 150,33 liter/detik. Sumber air Bendungan Kolhua berasal dari sungai Liliba dengan luas aliran sungai (DAS) 22,83 kilometer. Bendungan ini juga diproyeksikan sebagai pengendali banjir untuk wilayah hilir kota Kupang, berpotensi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) dan sebagai destinasi wisata untuk masyarakat sekitar.
Bendungan Kolhua merupakan bendungan ke 7 yang dibangun Kementerian PUPR di Provinsi NTT sejak periode 2015. Sebelumnya telah diselesaikan dan diresmikan oleh Presiden RI Ir. Joko Widodo yakni Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang pada 2018, Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu pada 2019, dan Bendungan Napun Gete di Kabupaten Sikka pada 2021.