JAKARTA, KOMPAS.com - Ditjen Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah merealisasikan anggaran Program Padat Karya Tunai (PKT) sebesar Rp 1,26 triliun dan menyerap sebanyak 163.003 tenaga kerja. Tenaga kerja tersebut terdiri dari 155.500 petani, 6.483 masyarakat komunitas peduli sungai, serta 1.020 masyarakat umum. Program PKT di bidang SDA ini tersebar di 14.618 lokasi di seluruh Indonesia dengan target penyaluran pada tahun ini sebesar Rp 3,34 triliun dan menyerap sebanyak 264.471 tenaga kerja.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, program PKT dilaksanakan melalui pembangunan infrastruktur yang melibatkan masyarakat atau warga setempat sebagai pelaku. Khususnya, infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak membutuhkan teknologi. “Selain untuk meningkatkan daya beli masyarakat, PKT juga bertujuan mendistribusikan dana hingga ke desa atau pelosok. Pola pelaksanaan PKT juga harus memperhatikan protokol pencegahan penyebaran Covid-19,” kata Basuki seperti dikutip dari laman Kementerian PUPR, Jumat (21/8/2020). Pelaksanaan PKT dilakukan di seluruh Balai Besar Wilayah Sungai ( BBWS/BWS) yang meliputi Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) dilaksanakan di 10.000 lokasi yang tersebar di 33 provinsi dengan anggaran Rp 2,25 miliar. Program P3TGAI ini telah menyerap 96.348 tenaga kerja dari target 200.000 orang yang tersebar di 2.608 lokasi dengan total penerima manfaat 106.732 orang. Selain P3TGAI, program PKT bidang SDA lainnya yaitu, Operasi Pemeliharaan (OP) Irigasi dan Rawa seperti pembangunan dan pemeliharaan saluran bagi/bagi sadap. Program ini dlaksanakan di 818 lokasi dengan target penyerapan tenaga kerja sebanyak 17.090 orang.
Dari target tersebut, saat ini, sudah tersalurkan di 468 lokasi dan menyerap 25.981 orang atau melebihi target tenaga kerja. Kemudian, OP Sungai dan Pantai yang dikerjakan di 751 lokasi dengan target menyerap 13.131 tenaga kerja.
Beberapa pekerjaan yang telah dilaksanakan untuk pekerjaan ini yakni, pemasangan batu atau bronjong untuk perkuatan tebing dan talud serta perbaikan tanggul. Padat karya kegiatan OP Air Tanah dan Air Baku dilaksankan 2.124 lokasi dan saat ini telah dilaksanakan di 857 lokasi dengan penyerapan 462 tenaga kerja. Beberapa pekerjaan yang dilakukan adalah penggantian pipa dan alva valve, perbaikan pompa, dan pengecatan. Di beberapa daerah dengan potensi mengalami kekeringan, kegiatan OP Air Tanah dan Baku tahun 2020 juga disalurkan melalui pembangunan sumur tanah ( bor) beserta jaringannya untuk penyediaan air baku. Selanjutnya, kegiatan Tugas Pembantuan (TP) OP Irigasi dan Rawa ditargetkan di 821 lokasi dan akan membuka lapangan pekerjaan bagi 22.491 orang. Lalu, pembangunan Akuifer Bantuan Simpanan Air Hujan ( ABSAH) dengan pekerjaan penyediaan air baku mandiri yang dipriotaskan pada daerah kering, kawasan sulit air, dan daerah berair asin dengan target dibangun 104 lokasi dan menyerap 849 tenaga kerja. Program ABSAH saat ini telah dilaksankan di 81 lokasi dan menyerap 558 tenaga kerja.