JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan, masyarakat yang tidak disiplin menjaga jarak dan tidak memakai masker menjadi faktor utama masih adanya kasus baru penularan Covid-19. Hal ini juga menyebabkan sebaran kasus baru Covid-19 tinggi di beberapa daerah. "Tidak menjaga jarak, tidak memakai masker. Ini menjadi faktor utama sebaran kasus baru Covid-19," ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Kamis (25/6/2020).
Kondisi masyarakat yang tidak menjaga jarak dan tidak memakai masker itu setidaknya menyebabkan tingginya jumlah kasus baru Covid-19 di lima daerah. Hingga Kamis, pemerintah mencatat 1.178 kasus baru Covid-19 sehingga secara akumulatif ada 50.187 kasus positif Covid-19 di Indonesia. Kelima daerah itu adalah Jawa Timur (247 kasus baru dan 241 pasien sembuh), DKI Jakarta (196 kasus baru dan 112 pasien sembuh), Sulawesi Selatan (103 kasus baru dan 59 pasien sembuh), Maluku Utara (80 kasus baru dan 1 pasien sembuh) dan Jawa Tengah (78 kasus baru).
Sebelumnya, Yuri menjelaskan tingkat risiko penularan Covid-19 akan semakin menurun apabila seseorang memakai masker.
Ia pun membaginya kedalam empat tingkatan. Pertama, apabila seseorang yang membawa virus (OTG) tidak menggunakan masker dan melakukan kontak dekat dengan orang rentan maka kemungkinan penularan mencapai 100 persen. Kedua, jika orang yang sakit memakai masker, sementara kelompok rentan tidak memakai masker, maka potensi penularan mencapai 70 persen.
Ketiga, jika orang yang sakit memakai masker, sementara orang sehat tidak pakai masker, maka tingkat penularannya hanya 5 persen. Keempat, jika keduanya pakai masker, maka potensi penularan hanya 1,5 persen saja. "Inilah yang meyakinkan kita bahwa menggunakan masker adalah cara yang paling tepat, sudah barang tentu gunakanlah masker secara benar, menutup hidung dan mulut dengan baik," tutur dia.