Penumpang Bus AKAP Melonjak Jelang Larangan Mudik, Ini Datanya
Penumpang Bus AKAP Melonjak Jelang Larangan Mudik, Ini Datanya

Senin, 03 Mei 2021 | 11:40:05 WIB - Oleh Administrator


Jakarta, Detik.com - Jelang pelaksanaan masa larangan mudik, Badan Pengelola Transportasi Jakarta (BPTJ) mencatat kenaikan pengguna layanan bus antar kota antar provinsi (AKAP) di empat terminal kelolaannya.
Kenaikan rata-rata penumpang terjadi pada bulan April 2021 di Terminal Jatijajar Depok, Terminal Baranangsiang Bogor, Terminal Poris Plawad Tangerang, dan Terminal Pondok Cabe, Tangerang Selatan

Kepala BPTJ Polana Pramesti menyatakan kenaikan penumpang terbesar tercatat di Terminal Jatijajar Depok, dengan persentase kenaikan mencapai 54,7%.

Polana memaparkan bahwa sejak Januari hingga Maret, setiap hari terminal ini rata-rata hanya melayani penumpang AKAP sekitar 324 orang, namun pada bulan April jumlahnya naik menjadi 501 orang penumpang.

"Dengan demikian kenaikan penumpang yang berangkat melalui Terminal Jatijajar tercatat kurang lebih sebesar 54,7%," jelas Polana dalam keterangannya, dikutip Senin (3/5/2021).

Kemudian, kenaikan besar juga terjadi di Terminal Poris Plawad Tangerang. Polana mengungkapkan, pada April jelang masa larangan mudik, terminal ini mengalami peningkatan penumpang sekitar 25,4%. Di bulan April, rata-rata penumpang di Terminal Poris Plawad mencapai 559 orang.

"Dari bulan Januari sampai Maret rata-rata setiap hari melayani penumpang sekitar 446 orang, maka sepanjang bulan April rata-rata setiap hari melayani sejumlah 559 penumpang," ujar Polana.

Kenaikan penumpang juga tipis terjadi di Terminal Baranangsiang Bogor. Tercatat kenaikan rata-rata penumpang harian di bulan April mencapai 3,2%. Bila biasanya rata-rata harian hanya 203 orang, di bulan April naik menjadi 209 penumpang.

Sementara itu di Terminal Pondok Cabe kenaikan penumpang mencapai 62,7%. Di hari biasa rata-rata hariannya hanya mencapai 38 orang, jelang larangan mudik menjadi 61 orang.

Meski tak bisa menahan mereka yang colong start mudik, Polana menyatakan pihaknya sudah meminta penegakan protokol kesehatan ketat di terminal dan moda angkutan AKAP. Hal ini dilakukan untuk menekan penyebaran COVID-19.

"Implementasi protokol kesehatan harus terus terjaga dengan baik. Saya minta kepada semua Kepala Satuan Pelayanan Terminal yang berada di bawah pengelolaan BPTJ untuk senantiasa disiplin menerapkan protokol kesehatan ini," ungkap Polana.

Polana juga mengatakan di masa pengetatan sebelum dan setelah masa larangan mudik, pihaknya akan melakukan tes acak GeNose di seluruh terminal kelolaan BPTJ.

"Saya juga perintahkan kepada seluruh Kepala Satuan Pelayanan Terminal yang berada di bawah pengelolaan BPTJ untuk melakukan komunikasi dengan baik kepada seluruh operator bus terkait dengan pelaksanaan tes GeNose ini supaya dapat berjalan dengan lancar dan maksimal," ungkap Polana.

Dia juga meminta kepada operator bus agar mau mengatur skema pengembalian tiket alias refund kepada penumpang apabila saat tes GeNose ditemukan gejala positif COVID-19.

"Termasuk mekanisme pengembalian tiket kepada calon penumpang apabila dalam pelaksanaan tes GeNose ditemukan adanya calon penumpang yang terindikasi gejala positif," ujar Polana.