Tata Dulu Infrastrukturnya, Baru Promosi Besar-besaran
Tata Dulu Infrastrukturnya, Baru Promosi Besar-besaran

Senin, 24 Agu 2020 | 08:10:55 WIB - Oleh Administrator


JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR) tengah melakukan pembangunan infrastruktur Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Labuan Bajo, NTT. Labuan Bajo memang dirancang menjadi salah satu destinasi wisata premium, sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo. Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan, untuk menjadi wisata kelas premium, pembangunan infrastruktur di Labuan Bajo harus terpadu dari hulu hingga hilir. Penataan yang terpadu membuat wisatawan mau kembali berkunjung ke Labuan Bajo. “Pertama yang harus diperbaiki adalah infrastrukturnya, kemudian amenities dan event, baru promosi besar-besaran. Kalau hal itu tidak siap, wisatawan datang sekali dan tidak akan kembali lagi. Itu yang harus kita jaga betul," kata Basuki dalam siaran pers, Jumat (21/8/2020).

Adapun pembangunan infrastruktur yang terpadu pada setiap KSPN meliputi penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, serta perbaikan hunian penduduk melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur. Sejauh ini, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Bina Marga tengah melakukan pekerjaan peningkatan jalan, trotoar, dan drainase sepanjang 16,8 kilometer. Di antaranya Jalan Soekarno Atas (2,19 km), Jalan Soekarno Bawah (2,01 km), Jalan Simpang Pede (4,51 km), Jalan Yohannes Sahadun (4,05 km), dan peningkatan jalan kawasan pariwisata Waecicu (4 km). Sarana dan prasarana pariwisata lainnya adalah penataan kawasan Puncak Waringin, meliputi pembangunan pusat suvenir, bangunan area tenun dilengkapi dengan toilet dan mushola, bangunan pos jaga dan ruang genset, taman dan, area parkir serta jalan setapak. "Kawasan Puncak Waringin ini diharapkan akan menjadi sentra souvenir yang menjadi pusat kegiatan perbelanjaan berbagai produk khas dan tradisional di Labuan Bajo, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat," ujarnya.

Selain itu, Kementerian ini juga tengah menata kawasan wisata Goa Batu Cermin, meliputi jalur trekking, fasilitas lainnya seperti kantor pengelola, loket, kafetaria, area parkir, auditorium, pusat informasi, toilet, ampiteater (amphitheater), dan rumah budaya untuk mendukung kegiatan seni dan budaya lokal. Peningkatan sarana dan prasarana wisata alam juga akan dilakukan di Pulau Rinca, kawasan Taman Nasional Komodo. Sementara dukungan di bidang Sumber Daya Air di antaranya, pengaman pantai sepanjang 100 meter, serta pembangunan dermaga seluas 400 m2 dengan panjang 100 meter dan lebar 4 meter.